Kamis, Februari 13

Khutbah Sayidah Zainab di hadapan Yazid pasca persitiwa Karbala

Zainab putri Ali bin Abi Thalib as bangkit di hadapan Yazid di istananya lalu berkata:

Puji syukur kepada Tuhan Semesta Alam. Salam shalawat Allah bagi Muhammad dan keluarganya. Maha Benar Tuhan yang berfirman:

“Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya.” (QS Ar-Rum ayat 10)

Wahai Yazid, apakah engkau mengira dengan membuat langit dan bumi bagi kami menjadi sempit dan mengarak kami bagai budak engkau dapat menghinakan kami dan kau raih kemuliaan karenanya? Apa kau mengira ini semua karena agungnya kekuasaanmu? Sehingga kau merasa bahagia dan lega, seakan semuanya baik-baik saja, segalanya sesuai yang kau mau dan apa yang kami miliki kau rampas. Tunggu saja! Tunggu saja… tidakkah kau ingat firman Allah:

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS Aali Imran ayat 178)

Apakah ini adil, hai anak-anak “Thulaqa'” (orang-orang yang dibebaskan oleh Rasulullah dan tak jadi dibunuh pasca sebuah perang di zaman beliau), bahwa kau menempatkan selir-selir dan budak-budak perempuanmu dengan nyaman di balik tirai sedangkan putri-putri Nabi kaugiring dengan tangan terbelenggu? Kau telah mencabik tirai kehormatan kami, menampakkan wajah-wajah kami, mengarak kami bagai musuh dari satu kota ke kota lainnya. Kau biarkan seluruh penduduk kota dan desa yang kami lalui menatap wajah kami tak peduli siapa mereka, sedangkan para lelaki yang melindungi kami telah tiada.

Mana mungkin ada yang diharap dari seorang anak penjahat yang pernah menggigit dan memakan jantung manusia mulia dan dagingnya tumbuh dari darah para syuhada.

Kau berkata dengan enteng seakan kau tidak melakukan dosa, “Andai datuk-datukku yang terbunuh di perang Badar ada di sini;” sambil kau memukul-mukulkan tongkatmu ke wajah dan gigi Abu Abdillah Husain as.

Bagaimana mungkin kau tidak seperti ini, jelas kau telah melakukan apa yang telah kau lakukan, kau tumpahkan darah putra Rasulullah saw dan kau tenggelamkan bintang gemintang keturunan Abdul Muthallib ke dalam pekatnya kabut kezaliman dan ketidak-adilan.

Segeralah menyusul moyangmu wahai Yazid dan kau akan ditempatkan bersama mereka. Saat itu kau akan sesali andai engkau tidak mengira mereka bakal bahagia dengan kelakuanmu.

Kemudian Sayidah Zainab memanjatkan doanya kepada Allah swt dan berkata, “Ya Allah, ambillah hak kami dan balaslah mereka yang menzalimi kami.” Lalu ia berbalik arah ke Yazid lagi dan berkata:

Demi Tuhan, kau telah menguliti dirimu sendiri dan mencabik-cabik dagingmu. Kelak kau akan menghadap kepada Allah swt dan kau lihat dengan mata kepalamu sendiri anak-anak Rasulullah saw berada di surga.

Itulah hari dimana Allah mengumpulkan seluruh anak keturunan Rasulullah saw yang bertebaran bersama-sama berada di surga. Ini adalah janji Allah swt dalam firman-Nya:

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS Aali Imran ayat 169)

Hai Yazid, di hari kiamat nanti Allah akan menjadi hakimnya, di hadapan Rasulullah saw tanganmu akan bersaksi atas apa yang telah kau perbuat dan ayahmu akan mendapatkan hukuman karena telah menjadikanmu penguasa umat Islam. Hari itulah semua orang yang zalim akan menyadari balasan apa yang mereka dapatkan dan siapakah yang beruntung.

Hai musuh Allah dan putra musuh Allah. Sumpah demi Allah, buat apa juga kuceramahi engkau. Tapi apa boleh buat, air mata ini telah mengalir deras, hati kami terbakar, dan para Syuhada kami tak mungkin juga hidup kembali. Husainku telah tiada dan pasukan setan ini menyeret kami dengan mengarapkan imbalan padahal mereka telah menghina Tuhan.

Darah kami tertumpah dan daging kami terkoyak karena taring mereka. Jasad mulia para Syuhada dilemparkan untuk menjadi makanan serigala dan binatang liar. Sungguh jika kalian mendapatkan sesuatu karena menumpahkan darah kami, di hari kiamat kalian akan mendapatkan kerugian besar sebagai gantinya. Di hari pengadilan kau akan mengutuk Ibnu Marjanah dan Ibnu Marjanah akan mengutuk engkau wahai Yazid! Antek-antekmu akan berseteru satu sama lain saling menyalahkan di hadapan Hakim Yang Maha Adil.

Di hari itu kau akan menyadari bahwa karunia terburuk yang diberikan oleh ayahmu adalah kekuasaan yang membuatmu membantai anak cucu Nabi. Sumpah aku tidak takut siapapun selain Allah dan aku tidak mengadu selain kepada-Nya. Lakukan saja apa yang kau lakukan, namun percayalah kehinaan yang kau dapat ini tidak akan pernah terhapuskan.

Sumber:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− one = one