Kamis, Februari 13

Macam-macam ragu dalam shalat – Mana yang membatalkan dan mana yang tidak?

Keraguan dalam shalat ada 23 macam.

  • 8 jenis yang membatalkan shalat
  • 6 keraguan yang tidak perlu dihiraukan
  • 9 keraguan yang tidak membatalkan shalat

Keraguan-keraguan yang membatalkan shalat

1. Ragu rakaat dalam shalat-shalat yang hanya berjumlah dua rakaat. Seperti shalat subuh dan shalat musafir.
2. Ragu rakaat dalam shalat yang berjumlah 3 rakaat, seperti shalat maghrib.
3. Ragu rakaat dalam shalat empat rakaat, yang jika keraguan berkaitan dengan rakaat pertama. Misal, ragu apakah ini rakaat pertama atau ketiga/keempat?
4. Ragu rakaat dalam shalat empat rakaat jika yang diragukan adalah rakaat kedua, yang mana keraguan itu terjadi sebelum sebelum sujud kedua selesai. Misalnya, saat belum melakukan sujud kedua, ragu apakah ini rakaat kedua atau ketiga.
5. Ragu rakaat antara rakaat kedua dan rakaat kelima, dan juga lebih dari lima.
6. Ragu rakaat antara rakaat ketiga dan keenam, dan juga lebih dari enam.
7. Ragu antara rakaat keempat dengan rakaat keenam, dan juga lebih dari enam.
8. Ragu rakaat shalat yang pelaku shalat sama sekali tidak tahu sudah shalat berapa rakaat.

Keraguan-keraguan dalam shalat yang tidak perlu dihiraukan

1. Keraguan setelah berlalunya bagian pekerjaan shalat, seperti saat sudah dalam keadaan rukuk meragukan surah Al-Fatihah yang sudah dibaca.
2. Keraguan yang terjadi seusai salam (seusai shalat).
3. Keraguan setelah belalunya waktu shalat (waktu shalat sudah habis).
4. Keraguan orang yang sering sekali ragu dalam shalatnya.
5. Keraguan imam dan makmum
6. Keraguan dalam shalat mustahab (shalat yang tidak wajib).

Keraguan-keraguan yang tidak membatalkan shalat

Ragu rakaat shalat empat rakaat ada sembilan macam yang tidak membatalkan shalat:

1. Ragu antara rakaat kedua dan ketiga seusai mengangkat kepala dari sujud kedua.
2. Ragu antara rakaat kedua dan keempat, seusai mengangkat kepala dari sujud kedua.
3. Ragu antara rakaat kedua dan ketiga, seusai mengangkat kepala dari sujud kedua.
4. Ragu antara rakaat keempat dan kelima, seusai mengangkat kepala dari sujud kedua.
5. Ragu antara rakaat ketiga dan keempat dalam segala bagian shalat.
6. Ragu antara rakaat keempat dan kelima saat dalam keadaan berdiri.
7. Ragu antara rakaat ketiga dan kelima dalam keadaan berdiri.
8. Ragu antara rakaat ketiga dan keempat serta kelima dalam keadaan berdiri.
9. Ragu antara rakaat kelima dan keenam dalam keadaan berdiri.

Catatan:

  • Jika keraguan jenis ketiga ini terjadi, seusai shalat perlu dilakukan shalat ihtiath (shalat berhati-hati). Jumlah rakaat shalat ihtiath adalah sejumlah rakaat yang mungkin belum dikerjakan karena keraguan tersebut. Jadi jika yang diragukan adalah rakaat kedua dan ketiga, maka shalat ihtiath nya dua rakaat; jika ragu rakat ketiga dan keempat, shalat ihtiath satu rakaat.
  • Yang Anda baca di atas diambil dari buku pelajaran fikih Sayid Ali Khamenei

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− one = 8