Kamis, Februari 13

Bukankah peristiwa Karbala membuktikan bahwa Imam Husain as tidak punya ilmu ghaib?

Jika memang benar para Imam mengetahui ilmu ghaib, lalu mengapa Husain bin Ali tidak membawa air secukupnya agar bisa diminum oleh sahabat-sahabatnya di tengah perjalananan? Apakah ia tidak tahu kalau ia bakal membutuhkan air? Mengapa ia tidak memperhatikan ayat yang berbunyi: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi…”[1]

Jawaban:

Bukankah anda tadi berkata kita tidak layak mencela sahabat nabi? Mengapa anda meremehkan Al Husain dengan menuduhnya tidak menghiraukan ayat Al Qur’an?

Jika kita menelaah lebih dalam mengenai sejarah Karbala, anda akan mengetahui bahwa sebenarnya Imam Husain as membawa air cukup dalam perjalanannya. Hanya saja air tersebut habis karena kejadian-kejadian tertentu, misalnya saat tentara Hurr Al Riyahi datang kehausan, beliau memberikan air-air tersebut kepada mereka. Bahkan beliau sendiri membantu meminumkan air kepada seseorang yang begitu kelelahannya sampai tidak bisa minum dengan sendirinya.

Husain adalah putra Ali yang mana Mu’awiyah menutup sungai Furat bagi diri dan tentaranya. Lalu dengan menyerang mereka beliau berhasil mengambil sungai Furat namun memberi izin kedua belah pihak untuk memanfaatkan air sungai itu.

Imam Husain as dan para sahabatnya di hari kedua Muharram tiba di tanah Karbala; dikepung, tidak diberi air dan tidak bisa ke mana-mana, lalu akhirnya mati di hari kesepuluh. Harus seberapa banyakkah mereka membawa bekal air jika ternyata kejadiannya seperti ini?

Kami hanya ingin menyinggung bahwa Ahlul Bait as selalu menggunakan cara-cara yang manusiawi. Tidak seperti Bani Umayyah yang menghalangi Imam Husain as untuk meminum air di tengah gurun tandus.

Ahlul Bait as meskipun mendapatkan ilmu ghaib dari Allah swt, mereka tetap harus bersikap selayaknya orang biasa dan tidak bisa menggunakannya seenaknya.

[1] Al-Anfal, ayat 60.