Al Qur’an sangat mementingkan ketentraman serta ketenangan jiwa dan sering kali menyebut hal itu di antara ayat-ayatnya. Ada baikknya jika kita memberikan beberapa contoh di bawah ini:
- Rumah pertama yang dibangun di muka bumi untuk ibadah adalah Ka’bah dan setiap orang yang datang ke rumah itu pasti akan mendapatkan ketenangan.[1] Karena Allah swt. memang menjadikannya sebagai tempat perlindungan dan tempat yang aman.[2] Pembangun rumah itu pun, nabi Ibrahim as.[3], memohon kepada Allah swt. untuk menjadikan Makkah sebagai kota yang penuh berkah dan ketentraman.[4] Ibadah Haji yang dilakukan setiap tahun juga merrupakan simbol ketentraman dan persatuan umat Islam. Tidak hanya manusia saja yang merasakan ketentraman di sana, hewan-hewan pun juga merasakannya.
- Dalam salah satu ayatnya, Al Qur’an menyebutkan “ketentraman” setelah disebutkannya nikmat kenyang yang diberikan kepada manusia.[5] Disebutkan pula bahwa salah satu nikmat yang paling besar di masa kedatangan Imam Mahdi as. nanti adalah ketentraman.[6]
- Rasulullah menyebut ketentraman, ketenangan,[7] kegembiraan dan keceriaan sebagai ciri-ciri para penghuni surga.[8]
- Al Qur’an menjelaskan bahwa jika manusia ingin mendapatkan ketenangan dan ketentraman, hendaknya ia bersandar dan bertawakal kepada Tuhan.[9]
Dalam buku ini, agar kita dapat benar-benar mendapatkan pemahaman lebih dalam akan Al Qur’an, setelah kita meneliti sumber-sumber tekanan jiwa, setiap ayat Al Qur’an akan diteliti dan dikaji sebanyak empat kali, lalu sesuai dengan sumber-sumber tafsir kia akan memilih ayat-ayat yang kejelasannya lebih dari yang lain.
[1] Ali Imran, ayat 95 dan 96.
[2] Al Baqarah, ayat 125: “Dan ingatlah ketika Kami menjadikan Ka’bah sebagai tempat kembali yang penuh ketentraman bagi umat manusia.”
[3] Al Baqarah, ayat 127: “…Saat Ibrahim dan Ismail meninggikan dinding-dinding Ka’bah.”
[4] Al Baqarah, ayat 126: “Ya Allah, jadikanlah tempat ini sebagai tempat yang penuh ketentraman.”
[5] Al Quraisy, ayat 106: “Ia yang telah mengenyangkan kalian dari rasa lapar dan memberikan ketentraman dari rasa takut serta bahaya.”
[6] An Nur, ayat 55: “Dan Allah akan memberikan ketentraman dan keamanan kepada orang-orang yang beriman dari bahaya musuh-musuh mereka secara sempurna.” Allamah Thabathabai dalam Al Mizan, jilid 15, halaman 169 menjelaskan: “Keamanan dan ketentraman yang sempurna itu hanya dapat dirasakan di masa pemerintahan Imam Mahdi as.”
[7] Al Fajr, ayat 27: “Wahai jiwa yang tenang…”
[8] Abasa, ayat 38 dan 39: “Wajah-wajah di hari itu cerah ceria, gembira dan bahagia.”
[9] Al Falaq dan An Nas.