Kamis, Mei 2

40 hadis Ahlul Bait as tentang menggunjing

Menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain adalah salah satu dosa besar yang pelakunya digambarkan oleh Al Qur’an sebagai pemakan daging saudara sendiri. Di bawah ini adalah 40 hadis Ahlul Bait as seputar menggunjing.

Makna Menggunjing

قال أبى ذَر قُلتُ: يا رَسُولَ‏اللّه‏ وَ مَا الغَيبَةُ؟ قالَ ذِكرُكَ أَخاكَ بِما يُكِره. قُلتُ يا رَسُولَ‏اللّه‏ فَإنْ كانَ فيهِ الّذى يُذكَرُ بِهِ، قالَ: إعلَمْ أنّكَ إذا ذَكَرتَهُ بِما هُوَ فيهِ فَقَد أغتَبتَهُ وَ إذا ذَكَرتَهُ بِما لَيسَ فيهِ فَقَد بَهَتَّهُ.

Abu Dzar meriwayatkan: Aku berkata kepada Rasulullah saw: “Apa yang di maksud dengan menggunjing?” Rasulullah saw bersabda: “Membicarakan sesuatu tentang saudaramu atas hal yang ia benci.” Aku kembali bertanya: “Wahai Rasulullah saw, bagaimana kalau aku membicarakan hal yang memang ada pada dirinya?” Beliau menjawab: “Ketahuilah, kalau memang hal itu ada pada dirinya berarti kau telah menggunjingnya, dan kalau hal itu tidak ada padanya berarti kau telah memfitnahnya.”

Wasailus Syi’ah, 8 : 599, H. 9

Tolak Ukur Haramnya Menggunjing

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ألغَيبَةُ حَرامٌ عَلى كُلِّ مُسلِمٍ، مَأثُومٌ صاحِبُها فى كُلِّ حالٍ، وَ صِفَةُ الغَيبَةِ أنْ تَذكُرَ أَحَداً بَما لَيسَ هُوَ عِندَاللّه‏ عَيبٌ وَ تَذُمُّ ما يَحمِدُهُ أهلُ العِلمِ فيهِ.

Imam Shadiq as berkata: “Menggunjing itu haram bagi setiap Muslimin. Penggunjing selalu berdosa dalam keadaan apapun, menggunjing adalah engkau membicarakan seseorang, padahal hal itu di sisi Allah bukanlah sebuah ‘aib, dan engkau mencelanya padahal orang yang berilmu memujinya.”

Biharul Anwar 75 : 257 H. 48

Paling Dibencinya Makhluq

عَلِىٌّ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: أبغَضُ الخَلائِقِ إلَى اللّه‏ المُغتابُ.

Amirul Mukminin Ali as berkata: “Paling di bencinya makhluq di sisi Allah ialah orang yang menggunjing.”

Ghurarul Hikam 2 : 824 H. 3128

Paling Celakanya Orang

عَلِىٌّ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ألأمُ النّاسِ المُغتابُ

Amirul Mukminin Ali as berkata: “Paling tersiksanya orang (di hari kiamat) ialah orang yang menggunjing.”

Ghuararul Hikam 2 : 381 H. 2911

Paling Buruknya kebohongan

عَلِىٌّ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ألغَيبَةُ شَرُّ الإفكِ

Amirul Mukminin Ali as bersabda: “Menggunjing merupakan paling buruknya kebohongan dan pengkhianatan.”

Ghurarul Hikam 1 : 13 H. 484

Santapan Anjing-Anjing

عَلِىٌّ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ألغَيبَةُ قُوتُ كِلابِ النّارِ.

Amirul Mukminin Ali as berkata: “Gunjingan, merupakan santapan para anjing di neraka.”

Ghurarul Hikam 1 : 298 H. 1144

Ciri-Ciri Orang Munafiq

عَلِىٌّ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ألغَيبَةُ آيَةُ المُنافِقِ.

Amirul Mukminin Ali as bersabda: “Menggunjing adalah ciri-ciri orang munafiq.”

Ghurarul Hikam 1 : 13 H. 484

Nilai Meninggalkan Menggunjing

النَّبِىِّ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: تَركُ الغَيبَةِ أَحَبُّ إلَى اللّه‏ عَزَّ وَجَلَّ مِن عَشرَةِ آلاف رَكعَةٍ تَطَوُّعاً.

Rasulullah saw bersabda: “Meninggalkan perbuatan menggunjing lebih disukai oleh Allah dari pada shalat sunnah sebanyak 10 ribu rakaat.”

Biharul Anwar 75 : 261 H. 66

Lebih Busuk dari Bangkai

الإمامِ العَسكَري عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: إعلَمُوا أَنَّ غَيبَتَكُم لاِخيكُمُ المُؤمِنِ مِن شيعَةِ آلِ مُحَمَّدٍ أَعظَمُ فِى التَّحريمِ مِنَ المَيتَةِ.

Imam Hasan Askari as berkata: “Ketahuilah bahwasanya perbuatan menggunjing kalian terhadap saudara mukmin pecinta keluarga Muhammad saw itu lebih buruk dan lebih haram dari memakan bangkai.”

Biharul Anwar 75 : 258 H. 52

Menyebar Keburukan

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: مَن قالَ فى مُؤمِنٍ مارَأَتهُ عَيناهُ وَ سَمِعَتهُ اُذُناهُ فَهُوَ مِن الّذينَ قالَ اللّه‏ عَزَّ وَجَلَّ: إنَّ الّذينَ يُحِبُّونَ أنْ تَشيعَ الفاحِشَةُ فِى الَّذينَ آمَنُوا لَهُم عَذابٌ أليمٌ.

Imam Shadiq as berkata: “Barang siapa yang membicarakan seorang mukmin atas apa yang ia lihat dan yang ia dengar, maka ia adalah orang yang di maksud oleh Allah dalam firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar [berita] perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.”

Wasailus Syi’ah 8 : 598 H. 6

Lebih Hina dari Zina

رَسُولَ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: يا أباذَرَ إيّاكَ وَ الغَيبَةَ فَإنَّ الغَيبَةَ أشَدُّ مِنَ الزِّنا قُلتُ: وَلِمَ ذلِكَ يا رَسُولَ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ؟ قالَ: لاِنَّ الرَّجُلَ يَزنى فَيَتُوبُ إلَى اللّهِ فَيَتُوبُ اللّهُ عَلَيهِ، وَالغَيبَةُ لاتُغفَرُ حَتّى يَغفِرُها صاحِبُها.

Rasulullah saw bersabda: “Wahai Abu Dzar! jauhilah perbuatan menggunjing, karena perbuatan menggunjing lebih hina dan lebih buruk dari zina.” Abu Dzar berkata: “Kenapa demikian wahai Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab: “Karena orang yang berzina dan kemudian bertaubat, Allah akan menerima taubatnya, akan tetapi perbuatan menggunjing tidak bisa di maafkan sampai orang yang di gunjingi memaafkannya.”

Wasailus Syi’ah 8 : 598 H. 9

Memakan Daging Manusia

عَلِىٌّ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: يا نُوفُ! كَذِبَ مَن زَعَمَ أنِّهُ وُلِدَ مِن حَلالٍ وَ هُوَ يَأكُلَ لُحُومَ النّاسِ بِالغَيبَةِ.

Amirul mukminin Ali as berkata kepada Nauf Bukali: “Ya Nauf! telah berdusta orang yang mengira dirinya keturunan yang halal, sementara dengan menggunjing ia memakan daging sesamanya.”

Misykatul Anwar : 88

Sekutu Setan

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: مِنِ اغتابَ أخاهُ المُؤمِنَ مِن غَيرِ تِرَةٍ بَينَهُما فَهُوَ شَرَكَ الشَّيطانَ.

Imam Shadiq as berkata: “Orang yang menggunjing saudara mukminnya padahal ia tidak berbuat zalim, maka ia adalah sekutu setan.”

Biharul Anwar 75 : 25 H. 21

Maksiat Kepada Allah swt

رَسُولُ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: سِبابُ المُؤمِنِ فُسُوقٌ وَ قَتالُهُ كُفرٌ وَ أَكلُ لَحمِهِ مِن مَعصِيَةِ اللّه‏.

Rasulullah saw bersabda: “Mencela seorang mukmin merupakan perbuatan fasik , membunuhnya adalah kekafiran dan memakan dagingnya (menggunjing) adalah perbuatan dosa dan maksiat.”

Biharul Anwar 75 : 255 H. 39

Menyatakan Permusuhan Terhadap Allah

عَلِى عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: إيّاكَ وَالغَيبَةَ فَإنَّها تَمقِتُكَ إلَى اللّه‏ وَ النّاسُ وَتحَبِطُ أجرَكَ.

Amirul Mukminin Ali as berkata: “Jauhilah diri kalian dari menggunjing, yang mana perbuatan itu sama saja dengan menyatakan permusuhan terhadap Allah dan hamba-hamba-Nya, yang mana dapat menghapus pahala amal kalian.”

Ghurarul Hikam 2 : 287 H. 2632

Peran Buruk Menggunjing

ألغَيبَةُ أَسرَعُ فى دينِ الرَّجُلِ المُسلِمِ مِن الأكلَةِ في جَوفِهِ.

Rasulullah saw bersabda: “Perbuatan menggunjing bagi agama seorang lebih merusak daripada kusta yang menghancurkan tubuh.”

Wasailus Syi’ah 8 : 598 H. 7

Diharamkannya Surga

النَّبِىّ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: تَحرُمُ الجَنَّةُ عَلى ثَلاثَةٍ: عَلَى المَنّانِ، وَ عَلَى المُغتابِ، وَ عَلى مُدمِنِ الخَمرِ.

Rasulullah saw bersabda: “Surga haram bagi tiga golongan: bagi orang yang suka mengungkit kebaikan, bagi orang yang suka menggunjing dan bagi orang yang selalu meminum minuman keras.”

Wasailus Syi’ah 8 : 599 H. 10

Pengaruh Menggunjing

رَسُولُ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: مَنِ اغتابَ إمرَءً مُسلِماً بَطَلَ صَومُهُ، وَ نَقَضَ وُضُوئَهُ وَ جاءَ يَومَ القِيامَةِ يَفُوحُ مِن فيهِ رائِحَةٌ أنتَنُ مِنَ الجيفَةِ يَتَأَذى بِهِ أَهلُ المَوقِفِ.

Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang menggunjing seorang muslim, maka puasanya serta wudhunya batal dan di hari kiamat ia datang dengan keadaan mulutnya mengeluarkan bau menjijikan yang lebih bau dari pada bangkai sehingga saat itu orang-orang terganggu akan baunya.”

Wasailus Syi’ah 8 : 599 H. 13

Akibat Menggunjing

رَسُولُ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: مَنِ اغتابَ مُؤمِناً بِما فيهِ لَم يَجمَعِ اللّه‏ُ بَينَهُما فِى‏الجَنَّةِ أَبَداً وَ مَنِ اغتابَ مُؤمِناً بِما لَيسَ فيهِ فَقَدِ انقَطَعَتِ العِصمَةُ بَينَهُما، وَ كانَ المُغتابُ فِى النّارِ خالِداً فيها وَ بِئسَ المَصيرُ.

Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa menggunjing apa yang ada pada seorang mukmin, Allah tidak akan mengumpulkan mereka di surga selamanya; kalau menggunjing apa yang tidak ada pada seorang mukmin, maka pelakunya akan kekal di dalam neraka. Sungguh neraka seburuk-buruknya tempat.”

Jami’ul Akhbar 412 H. 9

Reaksi Menggunjing

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: لاتَغتَب فَتُغتَب، وَلاتَحفِر لاَِخيكَ حُفرَةً فَتَقَعُ فيها، فَإنَّكَ كَما تُدينُ تُدانُ.

Imam Shadiq as berkata: “Janganlah kalian menggunjing sehingga mereka akan menggunjingmu, janganlah membuat lubang untuk mencelakai saudaramu maka kamu akan jatuh ke dalamnya; karena sebagaimana kamu berperilaku begitu juga kamu akan diperlakukan.”

Biharul Anwar 75 : 248 H. 16

Shalat dan Puasa Penggunjing

النَّبِىُّ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: مَنِ اغتابَ مُسلِماً أَو مُسلِمَةً لَم يَقبَلِ اللّه‏ صَلاتَهُ وَلاصِيامَةُ أربَعينَ يَوماً وَ لَيلَةً إلاّ أنْ يَغفِرَ لَهُ صاحِبُهُ.

Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang mengunjing muslim dan muslimah Allah tidak akan menerima shalat dan puasanya selama 40 hari 40 malam, kecuali jika orang yang digunjing memaafkannya.”

Jami’ul Akhbar 412 H. 7

Yang Pertama Menghuni Neraka

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: وَالغَيبَةُ تَأكُلُ ‏الحَسَناتُ كَما تَأكُلَ‏ النّارُ الحَطَبَ؛ أوحَى‏اللّه‏ تَعالى عَزَّوَجَلَّ إلى ‏مُوسَى بنِ عِمران عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ألمُغتابُ إن تابَ فَهُوَ آخِرُ مَن يَدخُلُ الجَّنَةَ وَإنْ لَم يَتُب فَهُوَ أوَّلُ مَنْ يَدخُلُ النّارَ.

Imam Shadiq as berkata: “Perbuatan menggunjing akan memakan amal baik sebagaimana api memakan kayu bakar, Allah swt mewahyukan kepada nabi Musa: ‘Orang yang menggunjing jika ia bertaubat maka ia akan menjadi orang yang terakhir memasuki surga, dan jika ia tidak bertaubat maka ia akan menjadi orang yang pertama memasuki neraka.’.”

Biharul Anwar 75 : 257 H 48

Melenyapkan Amal Baik

النَّبِىُّ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: يُؤتى بِأَحَدٍ يَومَ القِيامَةِ يُوقِفُ بَينَ يَدَىِ اللّه‏ وَ يُدفَعُ إلَيهِ كِتابَهُ فَلايُرى حَسَناتِهِ، فَيَقُولُ: إلهى لَيسَ هذا كِتابى، فَأنى لا أرى فيها طاعَتى، فَيُقالُ لَهُ: إنَّ رَبَّكَ لايَضِلُّ وَ لايَنسى، ذَهَبَ عَمَلُكَ بِاغتِيابِ النّاسِ.

Rasulullah saw bersabda: “Kelak di hari kiamat nanti seseorang akan menghadap Allah, kemudian ketika itu ia diberi kitab amal baiknya selama di dunia akan tetapi di kitab itu ia tidak melihat sedikitpun amal baik yang tertulis, kemudian ia berkata: wahai Tuhanku, ini bukan kitab amal baikku, karena ketaatanku selama ini tidak ada. Kemudian dikatakan kepadanya: Sesungguhnya Tuhanmu tidaklah lalai dan lupa akan hal itu, amal baikmu telah lenyap akibat kau sering menggunjing orang lain.”

Jami’ul Akhbar 412 H. 10

Menjatuhkan Martabat Orang Lain

رَسُولُ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: لَمّا عَرَجَ بى رَبّى عَزَّ وَ جَلَّ، مَرَرتُ بِقُومٍ لَهُم أَظفارٌ مِن نُحاسٍ يَخمِشُونَ وُجُوهَهُم، وَ صُدُورَهُم، فَقُلتُ مَن هؤُلاءِ يا جَبرَئيلُ؟ فَقالَ هؤُلاءِ الّذينَ يَأكُلُونَ لُحُومَ النّاسِ، وَ يَقَعُونَ فى أعراضِهِم.

Rasulullah saw bersabda: “Tatkala Allah swt membawaku untuk mi’raj, aku bertemu dengan kaum yang mana mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri, kemudian aku bertanya pada malaikat Jibril, siapa mereka? Jibril menjawab: Mereka adalah orang yang memakan daging orang lain (orang yang menggunjing) dan menjatuhkan martabat mereka.”

Kanzul Ummal 3 : 587 H. 8029

Sekutu Kejahatan

عَلىٌّ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: سامِعُ الغَيبَةِ شَريكُ المُغتابِ.

Imam Ali as berkata: “Orang yang mendengarkan gunjingan sama seperti orang yang menggunjing.”

Ghurarul Hikam 4 : 142 H. 5617

Dosa Mendengar Gunjingan

رسُولُ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ قالَ فى خُطبَةٍ لَهُ: وَ مَن رَدَّ عَن أخيهِ غَيبَةً سَمِعَها فى مَجلِسٍ رَدَّاللّه‏ عُنهُ ألفَ بابٍ مِنَ الشَّرِ فِى الدُّنيا وَ الاخِرَةِ فَإنْ لَم يُرَدَّ عَنهُ وَأعجَبَهُ كانَ عَلَيهِ كَوِزرُ مَنِ اغتابَ.

Rasulullah saw pada suatu khutbahnya bersabda: “Barang siapa di suatu majlis mendengar saudaranya menggunjing kemudian melarangnya, maka Allah swt akan menutup baginya seribu pintu keburukan dunia dan akhirat, namun kalau ia tidak melarangnya maka dosanya sama seperti dosa orang yang menggunjing tersebut.”

Wasailus Syi’ah 8 : 507 H. 5

Syarat Keimanan

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: مَن كانَ يُؤمِنُ بِاللّه‏ وَاليَومِ الاخِرِ فَلايَجلِس مَجلِساً يَنتَقِص فيهِ إمامٌ أو يُعابُ فيهِ مُؤمِنٌ.

Imam Shadiq as berkata: “Barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir maka janganlah duduk di suatu majlis bersama orang yang suka membicarakan aib seorang Imam, pemimpin Muslimin atau seorang mukmin.”

Wasailus Syi’ah 11 : 504 H. 7

Hak Sesama Saudara

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ألمُسلِم أَخُو المُسلِم لايَظلِمُهُ وَ لايَخذُلُهُ، وَ لايَغتابُهُ وَ لايَغِشُّهُ وَ لايَحرِمُهُ.

Imam Shadiq as bersabda: “Sesama muslim itu bersaudara, maka janga nlah menzaliminya, jangan menghinanya, jangan menggunjingnya, jangan menipunya dan jangan menjauhkannya dari haknya.”

Wasailus Syi’ah 8 : 597 H. 5

Tugas Semua Orang

فى وَصِيَّةِ النَّبِىِّ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ لِعَلِىٍّ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: يا عَلِىُّ!! مَنِ اغتَيبَ عِندَهُ أَخُوهُ المُسلِمُ فَاستَطاعَ نَصرَهُ فَلَم يَنصُرَهُ خَذَلَهُ اللّه‏ فِى‏الدُّنيا وَالاخِرَةِ.

Dalam wasiatnya, Rasulullah saw berkata kepa Imam Ali as: “Wahai Ali! Barang siapa mengetahui saudara mukminnya sedang digunjing dan ia mampu untuk mencegahnya akan tetapi ia tidak melakukannya, maka Allah swt akan menghinakannya di dunia dan di akhirat.”

Wasailus Syi’ah 8 : 606 H. 1

Pelindung dari Api Neraka

النَّبِىُّ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: مَن رَدَّ عَن عِرضِ أَخيهِ كانَ لَهُ حِجاباً مِنَ النّارِ.

Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang menjaga kehormatan saudara seagamanya, hal ini dapat melindunginya dari api neraka.”

Biharul Anwar 75 : 253 H. 34

Melarang Menggunjing dan Balasannya

رَسُولُ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: مَن رَدَّ عَن عِرضِ ‏أَخيهِ المُسلِمِ، وَجَبَت لَهُ الجَنَّةَ ألبَتَةَ.

Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang melindungi kehormatan saudara seagamanya, maka surga wajib baginya.”

Wasailus Syi’ah 8 : 606 H. 3

Membela Mukmin

أبى‏ذَر عَنِ النَّبِىِّ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ فى وَصِيَّتِهِ لَهُ قالَ: يا أباذَر مَن ذَبَّ عَن أخيهِ المُؤمِن الغَيبَةَ كانَ حَقاً عَلَى اللّه‏ أنْ يَعتِقَهُ مِنَ النّارِ…

Rasulullah saw bersabda: “Wahai Abu Dzar, barang siapa yang melindungi saudaranya yang beriman dari perbuatan menggunjing maka Allah swt akan menjauhkannya dari api neraka.”

Wasailus Syi’ah 8 : 608 H. 8

Hak-Hak Mukmin

رَسُولُ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: لِلمُؤمِنِ عَلَى المُؤمِنِ سَبعَةُ حُقُوقٍ واجِبَةٍ مِنَ‏اللّه‏ عَزَّ وَجَلَّ: ألإجلالُ لَهُ فى غَيبَتِهِ وَالوَدُّ لَهُ فى صَدرِهِ، وَ المُواساةُ لَهُ فى مالِهِ، وَ أنْ يَحرُمَ غَيبَتَهُ، وَ أنْ يَعُودُهُ فى مَرَضِهِ وَ أنْ يُشَيِّعَ جَنازَتَهُ، وَ أنْ لايَقُولَ فيهِ بَعدَ مَوتِهِ إلاّ خَيراً.

Rasulullah saw bersabda: “Seorang mukmin atas mukmin yang lain ada 7 hak yang di wajibkan oleh Allah swt padanya: 1. Memuliakannya ketika ia tidak ada; 2. Bersahabat dengannya; 3. Saling berbagi;
4. Haram menggunjingnya; 5. Menjenguknya saat sakit; 6. Mengantarkan jenazahnya ketika ia meninggal; 7. Setelah kematiannya jangan membicarakan selain kebaikannya;

Wasailus Syi’ah 8 : 546 H. 13

Menyesali Gunjingan

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: سُئِلَ النَّبِىُّ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ ما كَفّارَةُ الإغتِيابِ قالَ: تَستَغفِرُاللّه‏ لِمَن اغتَبتَهُ كُلَّما ذَكَرتَهُ.

Imam shadiq as berkata: “Pada suatu hari Rasulullah saw ditanya: Apa yang harus dilakukan oleh orang yang telah menyesal karena menggunjing? Dijawabnya: Di saat kau mengingatnya maka mohonkanlah ampun untuknya (beristighfar untuknya).”

Wasailus Syi’ah 8 : 605 H. 1

Menggunjing Orang Fasik

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: إذا جاهَرَ الفاسِقُ بِفِسقِهِ فَلا حُرمَةَ لَهُ وَ لا غَيبَةَ.

Imam Shadiq as berkata: “Ketika orang fasik menampakan kefasikannya, ia tidak punya lagi harga diri, maka dibolehkan membicarakannya.”

Wasailus Syi’ah 8 : 605 H 4

Menggunjing yang Dibolehkan

مُحمَدُ بنُ علِّيٌ الباقِرُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ثَلاثَةٌ لَيسَت لَهُم حُرمَة: صاحِبُ هَوىً مُبتَدِعٌ، وَالإمامُ الجائِرُ، وَالفاسِقُ المُعلِنُ الفِسقُ.

Imam Baqir as berkata: “Ada 3 orang yang tidak memiliki harga diri dan kehormatan: 1. Orang yang mengikuti hawa nafsu; 2. Pemimpin yang zalim; 3. Orang fasik yang menampakan kefasikannya.”

Wasailus Syi’ah 8 : 605

Menggunjing yang Tak Dilarang

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: ألغَيبَةُ أنْ تَقُولَ فى أخيكَ ما سَتَرَهُ اللّه‏ عَلَيهِ،وَ أمَّا الأمرُ الظّاهِرُ مِثلُ الحَدَّةِ وَالعَجَلَةِ فَلا. وَ البُهتانُ أنْ تَقُولَ فيهِ ما لَيسَ فيهِ.

Imam Shadiq as berkata: “Menggunjing adalah membicarakan tentang saudara mukmin yang mana Allah swt telah menutupinya, adapun perkara yang tampak seperti mudah marah dan tergesa-gesa hal itu bukanlah menggunjing; dan yang dimaksud fitnah ialah membicarakan sesuatu yang tidak ada pada dirinya.”

Wasailus Syi’ah 8 : 604 H. 2

Menceritakan Sikap Buruk

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: إنَّ الضَّيفَ يَنزِلُ بِالرَّجُلِ فَلا يُحسِنُ ضِيافَتَهُ فَلا جُناحَ عَلَيهِ أنْ يَذكُرَ سُوءَ ما فَعَلَهُ.

Imam Shadiq as berkata: “Kalau seseorang bertamu ke rumah orang lain, akan tetapi sang tuan rumah tidak berlaku baik, maka tidaklah berdosa jika membicarakan perlakuan buruknya tersebut.”

Wasailus Syi’ah 8 : 605 H. 7

Menggunjung yang Tak Masalah

رَسُولُ اللّه‏ صَلّىَ ‏اللهُ ‏عَلَيهِ‏ و‏آلِهِ: لاصَلاةَ لِمَن لايُصَلّى فِى المَسجِدِ مِعَ المُسلِمينَ إلاّ مِن عِلَّةِ، وَلاغَيبَةِ إلاّ لِمَن صَلّى فى بَيتِهِ وَ رَغِبَ عَن جَماعَتِنا، وَ مَن رَغِبَ عَن جَماعَةِ المُسلِمينَ سَقَطَت عَدالَتُهُ.

Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa tanpa ada alasan penting tidak melakukan shalat berjama’ah di masjid maka shalatnya tidaklah sempurna, menggunjing tidak di bolehkan kecuali tentang seorang yang shalat di rumahnya dan tidak berjama’ah bersama Muslimin yang lainnya, maka gugurlah keadilan bagi dirinya.

Wasa’ilus Syi’ah 5 : 394 H. 13

Menggunjing yang Dilarang

أبو عَبدِاللّهِ‏ الصادِقُ عَلَيهِ ‏الَّسلامُ: مَن عامَلَ النّاسَ فَلَم يَظلِمهُم وَحَدَّثَهُم فَلَم يَكذِبهُم وَ واعَدَهُم فَلَم يَخلِفهُم كانَ مِمَّن حَرُمَت غَيبَتُهُ وَ كَمُلَت مُرُوّتُهُ وَ ظَهَرَ عَدلُهُ وَ وَجَبَ أُخُوَّتُهُ.

Imam Shadiq as bersabda: “Seorang yang bergaul bersama sesamanya, tidak berbuat zhalim kepada mereka, serta berbaur dengan mereka dan tidak berkata dusta, juga menepati janjinya serta tidak berselisih dengan mereka, maka ia adalah orang yang di haramkan menggunjingnya. Orang seperti itu nampak kebaikannya dan keadilannya serta wajib bersaudara dengannya.

Wasailus Syi’ah 5 : 393 H. 9